Jeong Hoon's Quotation

Saturday, April 25, 2009

Perhaps This Is Life 14

…Roma adalah museum terbuka terbesar didunia. Begitu banyak yang bisa dijelajahi. Bagiku amat aneh jika orang bilang ingin menyelam kedasar laut atau mendaki puncak puncak gunung didaerah asing. Diselokan selokan bawah tanah Roma inilah dimana kita masih belum tahu apa yang ada dibawahnya…
Darius Arya – American Institute For Roman Culture



To : Ojoo_53NK4@korea.com
Subject : Hi Imooto…
From : Y30NG_7UNN4@korea.com


Hi adikku sayang. Apa kabar Goong Ojoo *gigging* Cuma mau kasih kabar sebentar. Nanti kalau aku menghilang, kalian semua bingung memcariku *smile* daripada dicari cari sama Interpol, mendingan aku sempatkan menulis e-mail buat adikku jelek satu ini.
Oh iya, kau pasti suka kabar yang aku bawa. Dunia filsafatmu masih kau jalanikan? Sudah kubilang berapa kali kalau kau harus pergi ke Roma. Fisul filsuf favorite-mu kebanyakkan khan dimakamkan disini. Lagian karya karya mereka yang original juga disimpan diperpustakaan nasional Roma. Kau tahu…dua minggu yang lalu aku dan temenku Adriano Morabi (dia speleolog perkotaan kuno yang jempolan) menemani team dari majalah favorite-mu, National Geographic, untuk menelusuri kota kuno dibawah kota Roma. Wah kau pasti menangis saat berhasil menemukan beberapa jalan baru. Aku cuma bisa bergelantungan menatap sebuah dinding yang berhiaskan mozaik gambar panen anggur berumur 2000 tahun. Dan kau pasti tertawa geli melihat gaya Stephen L. Alvarez, photografer dari National Geographic, bingung nentuin angle yang pas supaya bisa mengambil gambar keseluruhan ruang bawah tanah Rumah Sakit Fatebenefratelli. Karena ternyata disitu adalah bekas kuburan massal dari biarawan biarawan Capuchin yang wafat lima abad lalu yang disusun rapi. Jadi kau akan melihat deretan tengkorak tertata rapi dan jasad para biarawan dengan pakaiannya seperti penjaga yang berdiri tegak tak bergeming. Apa yang kami bisa lihat saat ini memang melalui perjuangan berat. Ada sebagian kota kuno yang sudah ditemukan dari tahun 1996. Misi kita sich ingin mencari jalan baru, siapa tahu masih ada kota kuno lainnya yang belum berhasil ditemukan.
Saat kita masuk kedalam lubang gelap (alias selokan kuno atau nama kerennya Cloaca Maxima – saluran pembuangan besar yang dibangun abad ke-6 SM) ditengah tengah Forum Nerva (salah satu forum atau ruang publik Kekaisaran Romawi yang dibangun antara tahun 46 SM dan 113 SM) bau tak sedap menyerang. Lebih buruk daripada bau selokan. Lebih tepatnya seperti campur aduk bau air kencing, diesel, lumpur, serta bangkai bangkai tikus busuk dan airnya berwarna hijau kecoklatan. Kau tidak mulai mual khan adikku sayang? ^_* namanya juga lagi menjelajah ruang ruang bawah tanah Roma buat nemuin kota kota kuno, jadi pada satu jalan kita musti melewati ruang miring dengan lumpur cokelat dimana mana dan diseberangnya ada sebuah lubang panjang yang dalam dan curam sehingga memaksa setiap orang untuk berjalan super pelan sepanjang ruangan. Lepas dari situ, kita harus rela masuk kedalam genangan air selokan setinggi dada yang amat sangat kotor, soalnya ada tulang belulang dan pecahan gerabah yang mengambang, belum lagi baunya yang minta ampun. Tapi untungnya apa yang kita dapat bisa dikatakan seimbanglah. Kita menemukan sebuah patung kepala dari Kaisar Konstantin disalah satu selokan yang kita lewati. Dan juga didekat Circus Maximus (area lomba umum di Roma) kita menemukan ruangan yang dibangun mirip gua, semacam tempat beribadatan kuno. Dan setelah diukur umurnya dengan carbon ternyata ruangan berlantai marmer itu dibuat diabad ke-2 bo’ oleh para pengikut Dewa Mithras. Kita bersorak sorak waktu itu seperti orang gila. Adriano sampai menangis karena bahagia. Ahh…entahlah apa yang akan kau ekspresikan kalau kau disini. Tapi kata Adriano, ini masih jauh. Perjalanan untuk menemukan kota kuno dibawah kota Roma yang modern baru berjalan 10%. Banyak jalan jalan dibawah yang terendam air. Agak mengerikan sich memang kalau melihat kubangan air yang nampak hitam. Padahal dibawah situlah yang mungkin kita akan menemukan kejutan kejutan. Tapi siapa yang sanggup menyelam diair comberan yang berumur 3000 tahun ha? Ini saja aku masih gatal gatal gara gara terkena air dari selokan itu. Mungkin mereka akan mengirim robot untuk menyelam. Karena itu mereka menggalang dana. Karena itu jugalah, majalah favorite-mu diundang kesini supaya mau mendanai proyek ini.
Huhhh…ya sudah ya. Aku akan jemput Eun Soo dulu. Daripada telingaku merah kena jewer karena telat jemput dia, jadi aku tutup dulu kabarku ini okay. Kabar kalian baik baik saja khan? Salam untuk Goong Ma Ma, Bei Ya Park sekeluarga dan juga Yool. Park Shenka Goong Ojoo Ma Ma…SEMANGAT YACH!!! HWAITING!!! GANBATTE KUDASAI!!!


Shenka tersenyum setelah membaca e-mail dari Sang Woo. Baru tiga hari lalu Goong Ma Ma menanyakan kabarnya, dan hari ini Sang Woo mengirim sebuah kabar yang ditunggu Shenka yang mengabarkan kalau dia baik baik saja. Shenka berdiri dari meja komputernya dan melangkah ke rak buku yang ada lima langkah didepannya. Diambilnya sebuah file warna merah marun. Shenka tersenyum sebelum membukanya. File itu adalah kumpulan kumpulan pengetahuan umum yang disusun oleh Yool. Diberikan pada Shenka sebagai hadiah kelulusannya dari fakultas filsafat. Shenka merabanya dengan lembut. Banyak hal yang dibahas dari isi file ini. Dengan telaten waktu itu Yool menerangkan pada Shenka. Mengenang itu semua Shenka hanya bisa diam, hatinya hampa tak berasa. Shenka membuka tentang sejarah Roma, dia membaca sebuah kutipan yang diketik miring oleh Yool dengan warna biru…

…Roma telah berdiri selama 3000 tahun. Sebagian besar wilayah Roma terletak pada suatu bantaran banjir (termasuk pusat kota modern, yang pada jaman kuno dikenal sebagai Campus Martius) disebuah kelokan Sungai Tiber. Meskipun orang orang Romawi membangun tanggul tanggul, kota itu secara periodik masih kebanjiran. Jadi mereka membangun keatas, membangun bangunan baru dan jalan jalan diatas yang lama. Cara ini hemat biaya dan berhasil lepas dari banjir. Penduduk kota Roma menaikkan kota mereka setinggi dua meter secara teratur tetapi sekaligus mengubur masa lalu. Kini kota ini berdiri diatas lapisan sejarah yang dibeberapa tempat dalamnya sampai 15 meter…

“Jadi ini yang sedang dicari Uppa, masa lalu Roma yang terkubur utuh dibawah bangunan bangunan modern,” gumam Shenka pelan. “Tidak ada yang menyangka kalau selokan selokan seperti ini begitu penting di Roma. Tapi ini semua menjelaskan padaku bagaimana dan mengapa Romawi dulu begitu berjaya,” kata Shenka pada dirinya sendiri sambil mengangguk anggukkan kepala.



...to be continue...

No comments:

Related Posts with Thumbnails