Jeong Hoon's Quotation

Tuesday, July 14, 2009

Perhaps This Is Life 19




Hari ketiga Ieong Junna dirumah sakit. Tepat jam 00.15 Shenka dan Christ tiba di istana lagi setelah menjaga dirumah sakit. Shenka merasa lemah karena tidak bisa berbuat apa apa. Walaupun sekarang dia sudah memiliki Christ sebagai kekasihnya, tapi terkadang dia masih memikirkan Yool tanpa sadar. Seperti dini hari ini, dalam hatinya pun berharap seandainya Yool ada saat ini mungkin keadaannya akan beda. Yool yang selama ini bisa menenangkan hatinya.

“Shenka istirahatlah. Besok pagi kau harus bertemu dengan Bei Ya. Hei! Kenapa kau? Melamun?” Tanya Christ menyelidik. Dia melihat wajah Shenka yang kosong. “Ada apa?”

“Tidak…hanya merasa sedikit letih,” Shenka tersenyum kearah Christ.

Christ mendekatinya dan duduk disebelahnya. Dia mengambil tangan Shenka lalu digenggamnya erat. Maksud Christ baik, dia ingin menenangkan keresahan dihati kekasihnya itu. “Cobalah untuk tidur. Biar kau bisa tenang sedikit okay…”

Shenka mengangguk pelan. “Tapi aku masih ingin disini sendirian. Aku ingin menenangkan diri sendirian. Bisakan Christ?” pinta Shenka pelan.

“Heemmm…baiklah. Tapi jangan terlalu lama diteras depan ya. Angin malam jelek buat kesehatan. Jangan sampai kau ikut ikutan sakit ok.” Christ berdiri dari tempat duduknya. Dia mengecup kening Shenka sebentar sebelum melangkah dengan enggan membiarkan Shenka sendirian duduk diteras depan.

Sekarang Shenka duduk sendiri. Dia tersenyum walaupun Christ baik padanya, Shenka pun berusaha untuk mencintainya dengan tulus tanpa membandingkan dengan Yool. Tiba tiba dia ingat sesuatu…ada cerita dibangku ini yang sekarang sedang dia duduki. Shenka mengelus pelan lalu tersenyum. Dibangku ini dulu…dulu sekali, Yool pernah menciumnya. Ciuman pertamanya. “Huuhhh…seandainya dia ada disini,” gumam Shenka pelan. “Dimana kau sekarang Neomu Darayo?” desis Shenka dengan berat hati.

 back to the past…

“Yool!!! Serius sedikit apa!!! Besok aku harus memberikan kata sambutan. Ini tugas pertamaku. Yool!!! Teriak Shenka sambil memukul punggung Yool pelan.

Yool yang sedang sibuk bermain game menoleh kearah Shenka, “Aduh…tadi khan sudah. Mau diapakan lagi. Jangan panjang panjang, nanti semua pada ketiduran dengerinnya.”

“Ya sudah! Aku masuk dulu kalau begitu. Percuma aku memanggilmu kesini. Dasar!” Shenka berdiri dari kursinya sambil cemberut.

“Eh Oe Nii!” Yool menarik tangan Shenka mengajaknya untuk duduk kembali disebelahnya. Shenka pun menurut. “Okay…coba mana, biar aku baca sekali lagi. Masak anak SMA harus membuat kata sambutan untuk seorang putri,” kata Yool sambil meletakkan game-nya.

“Mau tidak membantu? Kalau tidak mau ya sudah!” Shenka masih cemberut.

Yool tersenyum simpul. Lalu dia menengadahkan tangannya untuk meminta teks yang akan dijadikan kata sambutan oleh Shenka diacara pembukaan Seoul Zoologi dengan Panda China sebagai binatang kehormatan yang khusus disewa oleh pemerintah Korea dari pemerintah China untuk melengkapi koleksi kebun binatang tersebut.

Selamat pagi. Hari ini kita kedatangan tamu istimewa. Pipinya tembem. Tidurnya singkat singkat tapi sering ( itu yang saya amati selama tiga hari ini sejak kedatangannya di Seoul ). Ia makan memakai tangan dan tinggal bersama ibunya. Itu bukan tabiat yang anda sekalian perkirakan dari sosok yang menjadi pusat diplomasi yang melibatkan banyak orang, pengawasan yang ketat dari pemerintah, hiruk ikuk para penggemar dan semangatnya dunia ilmiah. Tetapi Wei Yi adalah anak Panda raksasa dan itu artinya bukan beruang biasa. Dia lahir pada jam 3.41 dini hari sabtu 07 Juli 2001 di Guilin City Zoo – China. Mari kita sambut Wei Yi…

“Lumayan. Tidak masalah. Trus mau diapakan lagi ini sayangku?” Tanya Yool sambil memeluk Shenka yang lagi cemberut.

“Masa Cuma sesingkat itu?” Shenka masih cemberut.

“Yang pentingkan singkat dan padat. Oe Nii pasti sedang cemas ya alias nervous khan?”

Shenka mengangguk pelan. Yool mendadak memberikan ciuman singkat dipipi kirinya. Shenka tersenyum. Perasaannya yang sedang nervous karena harus menghadiri acara besok berubah sedikit relaks sekarang. Shenka pun tersipu malu. “Makasih,” kata Shenka pelan hampir tak terdengar.

“Apa? Apa Oe Nii?” Tanya Yool pelan sambil mendekatkan wajahnya kearah Shenka yang tertunduk tersipu karena kecupan Yool dipipi kirinya.

“Terima kasih,” kata Shenka pelan sambil menoleh kearah Yool. Saat itu mata mereka bertatapan. Setelah itulah ciuman pertama Shenka terjadi. Yool melakukannya dengan tenang walaupun jantungnya berdebar setengah mati. Shenka hanya bisa mengikuti gerak bibir Yool. Walaupun takut terlihat oleh orang lain, Shenka merasakan kebahagiaan yang luar biasa saat melakukannya.

 back to present…

Shenka tersenyum kecil mengingat kejadian tujuh tahun lalu, sewaktu Yool baru selesai dari SMA. Tapi itu sudah berlalu menjadi kenangan yang sulit dilupakan. Shenka melihat kelangit malam mencoba menebak rasi bintang apa yang muncul malam ini.

Tanpa Shenka sadari, sudah 15 menit lalu seseorang mengamatinya dari ujung jalan setapak. Lee Yool. Dia ragu ragu akan keputusannya untuk hadir kembali dikehidupan Shenka dan masuk lingkungan istana. Penyakit yang dideritanya membuat suatu batasan yang tak nampak tapi cukup membuat Yool bingung. Setelah menghela napas beberapa kali serta diingat ingatnya kata kata dari Ibunya tentang bagaimana beratnya Shenka harus menjalani ini semua sendirian. “Paling tidak sampai Sang Woo tiba diistana. Aku harus tahu diri. Mungkin saat inilah baktiku pada keluarga benar benar dibutuhkan,” kata Yool pelan terdengar oleh dirinya sendiri. Yool berjalan pelan menghampiri Shenka yang sedang duduk termangu dibangku teras kediamannya.

“Oe Nii,” panggil Yool pelan.

Reaksi yang amat sangat cepat begitu kalimat itu keluar dari mulut Yool. Shenka cepat mencari sumber dari suara itu. Saat dia menatap sosok Yool yang berdiri disampingnya hanya satu meter, Shenka terpaku dan tubuhnya menjadi sedingin es.

“Yool…” suara Shenka tersekat karena kaget atau mungkin juga bahagia.

Yool tersenyum kearah Shenka seperti biasanya. Yool melangkah lebih dekat dengan Shenka yang sedang berdiri kaku menyambut kedatangannya dipagi dini hari.

“Oe Nii…jangan begini. Kau seperti melihat hantu saja,” Yool bercanda.

Ekspresi Shenka yang menunjukkan ketidakpercayaan kalau Yool ada dihadapannya membuat Yool ingin tertawa geli, tapi ditahannya. Beberapa kali Shenka mengerjab ngerjabkan matanya, lalu dia tersenyum. Tangannya terangkat pelan dan menyentuh pipi Yool dengan lembut. Tidak ada kata kata yang keluar dari bibir Shenka. Yool bisa merasakan rasa haru itu. Saat Shenka bergerak mencium kening Yool lalu kedua pipi Yool dan terakhir bibir Yool, Yool hanya bisa pasrah karena hal itu juga yang dia inginkan. Saat bibir itu bertemu, semua rasa yang ada dihati yang terpendam seolah olah keluar semua. Tatapan mata merekapun berbicara tentang kerinduan yang mendalam. Dan akhirnya mereka berpelukan erat dan Shenka menangis sejadi jadinya dipundak Yool. Hati Yool semakin sakit. Sakit karena kenyataannya wanita yang begitu dia cintai dengan hidupnya adalah kakak kandungnya sendiri.

Setelah berhasil menenangkan Shenka, Yool menuntunnya masuk dan membuatnya duduk diruang keluarga dengan tenang.

“Sepertinya semua sedang berantakan diistana. Semoga kedatanganku ini bisa membantu.” Yool menatap Shenka yang sedang menundukkan kepala.

“Maaf kalau reaksi barusan yang aku berikan,” kata Shenka masih dengan tertunduk.

“Janji! Aku tidak akan memberitahu Alec maupun Christ,” Yool tersenyum menggoda.

“Kau sudah tahu masalah itu?” Shenka terkejut.

Yool tertawa pelan, lalu mengangguk pelan. “Oe Nii…walaupun terkejut, tapi aku bahagia akhirnya Oe Nii bisa menemukan seseorang untuk bersandar. Huuhhh…asal Oe Nii bisa mencintainya dengan tulus, maka aku akan mendukung okay…”

Shenka mengangguk kecil. “Kenapa datang pagi dini hari seperti ini?” Shenka menoleh kearah Yool dengan mengerutkan dahi.

“Aku tidak tahan menunggu pagi. Aku ingin cepat cepat kemari melihat keadaanmu. Kata ibu kau sudah tiga hari ini tidak bisa tidur. Aku sedikit khawatir.”

Shenka memukul pelan lengan Yool. Yool mengaduh pelan sambil memegangi lengannya lalu tersenyum dengan mimik monyongnya. “Khawatir padaku? Atau kangen ha ?!?” goda Shenka. “Tapi baiklah kau diistana saja membantuku menghibur Bei Ya dan Na Na. Aku sudah kehabisan kata kata.”

“Aku mungkin tidak lama masuk istana,” kata Yool pelan menggantung.

“Maksudmu apa?” nada Shenka agak meninggi.

“Aku diistana sampai Sang Woo tiba. Setelah itu aku harus kembali pulang.”

“Pulang?!? Huhhh!!! Kau ini aneh. Disini juga rumahmu. Paling tidak sekarang ini aku membutuhkanmu. Kau jangan semaumu sendiri. Aku capek harus berjuang sendirian untuk istana ini. Apa tidak kamu lihat penderitaanku. Belum lagi ditambah kehadiranmu yang muncul tiba tiba lalu pergi semaunya. Kau pikir aku ini apa ha?!? Lebih baik kau tidak usah masuk istana saja! Mendingan kita tidak usah bertemu kalau harus seperti ini terus! Aku capek! Hatiku sakit! Tidak ada seorang pun yang paham akan hal itu.” Suara Shenka tertekan menahan sesak didadanya.

Yool melihat wanita disebelahnya yang sedang emosi. Yool membelai rambut Shenka yang panjang sepundak dengan lembut. “Oe Nii… maafkan aku.”

“Sudah jangan hiraukan aku. Mendingan sekarang kau pulang saja! Aku tidak butuh orang yang setengah setengah kalau membantu!” Suara Shenka ketus.

“Aku tidak akan pergi. Aku akan disini walaupun Oe Nii menyuruhku pergi 1000x, walaupun aku harus diseret keluar, diusir penjaga istana atau ditembak mati, aku akan tetap disini. Karena aku ingin melihat Oe Nii. Karena aku ingin Oe Nii tahu kalau aku bisa diandalkan. Aku juga ingin merasakan menjadi seorang pangeran. Membantu keluargaku menangani masalah masalah kenegaraan. Dan yang terburuk…aku juga ingin melihatmu berpacaran,” Yool tersenyum lalu merapatkan bibirnya dan mulai bicara lagi, “Walaupun hati sakit tapi paling tidak dalam sisa hidupku aku bisa melihat orang orang yang penting dalam hidupku bahagia. Aku akan mencoba untuk tidak egois lagi. Aku janji Oe Nii.”

Shenka memukulnya pelan dipundak dengan maksud menggodanya. “Kau! Dasar seenaknya saja,” kata Shenka setengah berteriak. Dia tahu kalau Yool geli, makanya dia lalu menggelitik Yool. Yool pun bangkit dan mencoba menghindari keisengan Shenka. Mereka saling mengejar seperti anak kecil.

“Shenka hentikan!” Yool setengah berteriak. “Ini sudah malam!”

“Lebih tepatnya…dini hari adikku sayang,” kata Shenka sambil mengerling nakal kearah Yool dan kemudian berlari lagi mengejar Yool.

Christ yang dari tadi mengamati mereka berdua akhirnya tidak tahan. Dia berdehem keras sampai membuat mereka berdua menoleh kearahnya. “Goong Ojoo…Seong Junna,” sapa Christ pelan tapi mantap.

Yool sambil terengah engah sembari mengatur napas, dia tersenyum kearah Christ. “Malam Christ,” sapa Yool pelan.

“Ini sudah hampir jam dua pagi hari, kenapa belum tidur Goong Ojoo?” Tanya Christ dengan muka dingin.

“Eee…tadi Yool datang. Eee…maksudku Seong Junna tiba, jadi kita ngobrol sebentar,” jelas Shenka kaku.

“Maaf datang mendadak dan bukan jam yang tepat. Tapi sungguh aku tidak bisa menunda untuk masuk istana. Aku tidak tahu harus tinggal dimana, jadi aku kemari,” jelas Yool dengan sopan kepada Christ.

“Begitu rupanya. Kalau begitu biar saya antar Seong Junna kekamar tamu. Lebih baik Goong Ojoo istirahat sekarang. Besok pagi harus menghadap Bei Ya dan Goong Ma Ma,” kata Christ tegas. Lalu dia mempersilahkan Yool untuk berjalan kearah kamar tamu.

“Yool! Sampai ketemu besok pagi ya!” seru Shenka sambil tersenyum.

Yool hanya menganggukkan kepala. Saat dia berjalan dengan Christ, hati kecil Yool tersenyum dan menyadari sesuatu kalau lelaki disebelahnya adalah kekasih Shenka. “Selamat ya Christ,” kata Yool pelan sambil mengulurkan tangan.

“Maksudnya?” Tanya Christ mengerutkan dahi.

“Tolong jaga kakakku dengan baik. Aku merestui kalian. Walaupun Alec temanku, sepertinya Oe Nii lebih memilihmu. Jadi sekali lagi selamat ya.”

Christ menjabat tangan Yool. “Tidak perlu seperti ini. Tapi aku berjanji akan menjaganya.”

Yool mengangguk sambil tersenyum. Ada sedikit kelegaan dihatinya, walaupun rasa sakit lebih dominan. Ini semua memang jalan dari Tuhan. Karena sakitnyalah Yool harus menjalani ini semua. Berkumpul dengan sumber dari derita dihatinya. Tapi dia berusaha untuk tersenyum. Dia hanya ingin melihat orang orang yang berarti dalam hidupnya bahagia.

“Sebelah sini Seong Junna,” kata Christ membuyarkan lamunan Yool.

“Kau tidak perlu sungkan begitu. Ohh ya! Aku hanya membawa tas kecil ini, jadi tidak perlu repot membenahi kamar untukku. Setelah aku tahu akan tinggal dimana, baru aku akan membawa barang barangku masuk istana. Dan satu hal Christ…PERCAYALAH…aku akan serahkan Park Shenka padamu. Jadi jangan khawatir okay….” Yool tersenyum lalu menghilang masuk kamar.

Christ berdiri didepan pintu kamar tamu Yool cukup lama. Dia tertegun. Walaupun kata kata terucap dari mulut Yool sendiri, tapi dalam hati kecilnya dia sansi apakah akan semudah itu pada kenyataannya. Yool masuk istana itu artinya setiap saat, kapanpun itu Yool bisa bertemu Shenka. Dan saat saat seperti itulah yang akan membuat Christ harus bersabar lebih besar lagi.




...to be continue...

韓タメ!DX John-Hoon 09.07.10

...credit to lovehoonlove...

From johnhoon.com

...June 26 th to July 10 th...

By first determining stage in Seoul Cafe Greetings!

7 / 18 (Sat) Shibuya Theater TSUTAYA "Seoul Cafe" We have decided to stage the first day greetings!
Reserved-seat ticket bookings, 7 / 11 (Saturday) we started from.

[Abstract]
■ Date / Time
Saturday, July 18
Greetings from the second stage [1]
10:25 - "Seoul Cafe" Running main knitting 12:00 - 12:20 - 12:00 Running quit a second stage greeting «入替Break»
Greetings from the second stage [2]
2 Message from 12:50 to 13:10 to 13:10 third stage, "Seoul Cafe" Running main knitting to quit Running 14:45

■ The stage Saito, Takashi Masaharu Director (tentative)
※ Please refrain from shooting at the ground.

※ Reservation of reserved-seat ticket, and ticket sales system, from July 8, "Seoul Cafe" or the official site,
Please check the HP Theater.

Seoul official site cafe
http://www.cafe-seoul.com/



[Special Release] DVD John-Hoon TV

John-Hoon's Private DVD! To release on September 16!
Taken just before enlistment, not far from John-Hoon,
John-Hoon in a special program if the video DVD!

John-Hoon TV

John-Hoon from his TV program and play a character "John-Hoon TV "
Dressed up as a newscaster and John-Hoon, the best actor to play enthusiastically Korean John-Hoon, TV shopping, and host a variety of day J
onh-Hoon. Other children's programs, educational programs, music programs, local cooking show, the character of John-Hoon WAKETA all played brilliantly delivered in a TV program structure, private unprecedented DVD "John-Hoon T
V "!

«Scheduled recording program» ~ Cast is just a chip off the Jung Hoon! ~

~ Morning ~
1.. "J Morning News."
2. Hallyu drama "0 ~ Love ~"
3. Children's program "with JONPUN!"
4. "Shopping TV Joan Ⅰ"
~ Afternoon ~
5. Cooking show "Cooking JONBUN three years."
6. Variety day "telephone room"
7. "Shopping TV Joan Ⅱ"
~ Night ~
8. "J Evening News"
9. Hallyu drama "0 ~ Love ~" End
10. Music program "Countdown JH"
11. Educational program "Korean language classes."
12. "Shopping TV Joan Ⅲ"

● Benefits of making a video recording with DISC!
PCBP.51834 ¥ 7,140 (tax included) publishers: Pony Canyon



By John-Hoon Planning Call Music Box music CD

You have the choice! John-Hoon planning music CD, Music Box

John-Hoon has been delivered to you, your song was chosen by the request from the lovely melody of 15 songs, the musical arrangements and CD will be released as a!

And the CD will be collected from all the titles!

Title TBA (John-Hoon planning music box music CD)
2009 release on September 16
CD: PCCR.00483 \ 2,625 (tax included)
Pony Canyon

Application Period: 2009 July 6 (Mon) - 2009 Monday, July 20
How to participate: Please email your application at crossone@mbn.nifty.com below.

Subject line "request Orgel"
① title of the song you want to arrange the music box (3 songs)
② the title (only request is not accepted in the fill) and fill the number ③ members (members please complete the membership mobile mobile)
④ Membership No. / Name (Signature) / ⑤ pen name Address (Please write your zip code)

※ regardless of whether the adoption, there are special gifts by lot from among those who have applied.

Well everyone, we look forward.



Soul Cafe, the film is the new goods and new releases at the preview, will be sold at TSUTAYASHIATA, on request of members, also released by bon appétit.

A. 3 Clear File DVD for 1200yen



B. Postcards 5 for 1000 yen



C. Mobile Cleaner for 800 yen



Shipping 500 yen

July 2009

Related Posts with Thumbnails