Jeong Hoon's Quotation

Wednesday, October 8, 2008

Perhaps This is Life 01






Park Shenka baru saja menyelesaikan makan paginya diatas ranjang. Seorang putri yang semalam baru saja merayakan ulang tahun yang ke-27. Semakin banyak tugas yang akan dia kerjakan. Dan hadiah terbesar yang diterima diulang tahun semalam, sangat membuatnya terkejut. Nana ( dia biasa memanggil neneknya seperti itu), menghadiahkan seorang BODYGUARD alias pengawal pribadi. Hanya “seorang” memang tapi cukup membuatnya terdiam dalam bingung. Apa gerangan tugas yang akan dia lakukan untuk negeri ini sehingga dia membutuhkan pengawal pribadi yang akan mengekor hampir dua puluh empat jam dibelakangnya. Seorang Christ Lee You tiga puluh tiga tahun akan menjadi pengawal setianya kalau seandainya Christ bisa bertahan berdiri dibelakangnya mengingat sifat dan sikap Shenka yang kaku dan keras kepala. Untungnya Christ lumayan cakep dilihat dari foto biodata yang semalam ditunjukkan padanya oleh Nana. Tapi sayang, kata Nana dia sudah ada teman perempuan. Untuk apa Nana memberitahu hal itu toh dia sendiri sedang tidak tertarik untuk berburu pria untuk dijadikan pacar. Tugas–tugas sudah menyita waktu, belum lagi thesis S2 yang harus diambilnya untuk mendapatkan gelar master dibidang filsafat. Baginya pengalaman pertama pacaran semasa awal kuliah dulu, masih meninggalkan bekas yang amat dalam. Mungkin waktu itu Shenka masih terlalu lugu…

“Goong Ojoo Ma Ma”, seorang dayang memanggilnya.

Sesuai dengan gelarnya, maka Shenka akan selalu dipanggil Ma Ma ( Yang Mulia ) atau Goong Ojoo Ma Ma lebih panjangnya.

Dihentikan sejenak lamunannya, terlihat seorang dayang berjalan menghampiri. “Ada apa?” tanyanya malas.

“Tuan Soon dari China sudah datang. Dan sekarang ada diruang utama. Ma Ma bersedia menemuinya?” Tanya dayang yang bernama Seina santun.

“Alec Soon putra Duta Besar China untuk Korea maksudmu?” tanya Shenka antusias.

“Benar.”

“Baiklah. Sekarang bantu aku menyiapkan diri. Emm…Christ Lee You dimana?” sambil bangkit dari ranjang dan berjalan kearah ruang pakaian, Shenka bertanya tentang Christ. Sebab hampir sehari ini dia tidak melihatnya. “Bukankah Lee You-ssi seharusnya selalu ada disini,” gumamnya pelan.

“Saya kurang tahu, tapi kata Hwang-ssi, Lee You-ssi akan datang hari ini setelah berkemas-kemas dari kantornya di Departemen Luar Negeri. Itu yang saya tahu Ma Ma.”

“Baiklah.”

Shenka mengenakan baju kesukaannya berupa blouse warna cream pink dengan bordir dipadu dengan celana shantung warna coklat tua. Dia sedikit pusing akibat terlalu banyak minum anggur semalam.

“Semoga saja kedatangan Tuan Soon membawa kabar baik mengenai ijin untuk menggunakan Perpustakan Nasional Beijing secara bebas dan dapat mengunjungi tempat-tempat yang bisa mendukung pembuatan thesis yang mengangkat jaman kekaisaran Manchu masa lalu sesuai dengan harapanku”, gumamnya.

*****

Setelah selesai berdandan, dia segera menuju ruang utama. Shenka melihat seorang pemuda membelakanginya dan kelihatan tegap walaupun tidak terlalu tinggi, berdiri disamping Hwang-ssi, kepala pelayan ditempat tinggalnya. Dan saat pemuda tersebut berbalik kearah Shenka datang untuk memberi salam, seulas senyum tersungging dibibir pemuda tersebut. W O W. Sempat terpana, tapi cepat-cepat Shenka mengendalikan diri, dan Shenka pun membalas senyumnya.

“Park Shenka Goong Ojoo Ma Ma telah datang,” kata Hwang-ssi, sambil memperkenalkan pemuda disebelahnya. “Ini Tuan Soon putra Tuan Soon Ji You Duta Besar China untuk negara kita. Baiklah silahkan duduk akan aku siapkan minuman.” Hwang-ssi melangkah meninggalkan mereka berdua.

“Saya Alec Soon. Kedatangan saya kemari sehubungan dengan permintaan ijin Putri Park untuk menetap beberapa bulan dan mempergunakan Perpustakan Nasional Beijing,” Alec berhenti sejenak kemudian menyodorkan sebuah amplop putih yang dihiasi bendera China kecil dipojok kiri atas ke meja. “ Dengan senang hati kami akan menerima kedatangan Putri Park kenegara kami. Kami akan bantu sebisa mungkin. Dan apa bila memerlukan sesuatu kami akan usahakan yang terbaik.” Katanya tersenyum mengakhiri kalimatnya.

“Ehem…begitu ya. Terima kasih banyak. Saya akan berusaha tidak terlalu banyak merepotkan. Pemberian ijin itu saja sudah cukup.” Kata Shenka sambil tersenyum lega.

“Anda tidak memerlukan seorang penterjemah?” tanya Alec sambil tersenyum sinis.

Seperti dipukul kepalanya, Shenka langsung teringat sesuatu, nol besar dia tidak menguasai bahasa mandarin.

“Aih…ya Tuhan kenapa aku lupa satu hal itu.” Katanya sambil tersenyum kecut.

Sambil menganggukkan kepala Shenka mengiyakan perlunya seorang penterjemah. Tapi kemudian dia menyanggupi untuk mencari sendiri seorang penterjemah dari Korea.

“Tapi alangkah baik jika kami yang menyediakannya. Kami jamin tidak akan mengecewakan Putri. Anggap saja ini salah satu pelayanan yang memang seharusnya kami sediakan.” Sambil tertawa kecil Alec berusaha meyakinkan Shenka.

“Baiklah kalau begitu. Dari pihak kami akan segera memberitahukan kapan tepatnya akan ke Beijing.”

Hwang-ssi masuk ruangan dengan membawa nampan.

“Dan rencananya saya akan membawa dua orang lagi. Masalah tempat tinggal, saya sudah mendapatkannya. Maaf sudah merepotkan anda sekalian. Sekali lagi terima kasih banyak atas bantuannya.” Kata Shenka. “Hwang-ssi bisa siapkan jamuan kecil makan siang untuk menjamu Tuan Soon?” tanyanya pada Hwang Hua Jin kepala rumah tangga yang merangkap sebagai koki ditempat tinggal itu selama hampir sepuluh tahun.

“Baik Goong Ojoo Ma Ma.”

“Putri Park. Tidak perlu sungkan seperti ini.” Kata Alec buru-buru menyela.

“Tidak apa-apa Tuan Soon. Sekaligus saya akan perkenalkan anda dengan Tuan Christ Lee You dan Nona Lin yang akan ikut bersama saya selama di China. Ah…Christ Lee You-ssi! Akhirnya anda datang juga.” Sapa Shenka sambil tersenyum sinis.

Dia melihat Christ baru saja memasuki ruang utama. Terbayangkan olehnya hari hari yang akan susah untuk lepas dari pengamatan dia.

“Goong Ojoo Ma Ma maaf. Banyak hal yang harus saya selesaikan sebelum saya meninggalkan kantor saya. Dan…”

“Tidak apa apa. Mari…ini Tuan Alec Soon dari kedutaan China.” Shenka meperkenalkan mereka satu satu.

Akhirnya Lin, asisten pribadi Shenka, datang dan mereka berempat pun makan siang bersama. Siang itu Hwang-ssi menghidangkan menu lengkap. Sebagai pembuka dia menyuguhkan Salad Paregu Toping Fried Shrimp, yang dilanjutkan dengan hidangan utama. Hwang-ssi memilih sepiring mangkok kecil California Pasta, dilanjukan tiga potong ukuran sedang Ribs Roma’s. Sebagai penutupnya Ice Coffee Cream amat sangat lezat. Setelah hampir dua jam, Alec pamit pulang. Sambil tersenyum *yang sempat membuat Shenka terpesona* Alec mengatakan sampai ketemu lagi di Beijing. Shenka pun tersenyum dan mengantarnya sampai teras depan sambil tentu saja diikuti Christ yang rupanya sudah memulai tugas resminya hari ini.

Shenka berjalan menuju kekamar setelah selesai mengantar Alec. Dan masih diikuti oleh Christ. Kemudian terlihat Lin olehnya yang buru buru berjalan kearahnya.

“Ma Ma, Goong Ma Ma baru saja menelpon. Katanya besok pagi beliau ingin bertemu dengan anda di Istana Timur.” Katanya menjelaskan.

Istana Timur atau nama lainnya Hui Lau Shan. Istana ini dinamai sesuai dengan kegemaran Goong Ma Ma atau Ibu Suri atau nenek yang biasa dipanggil Nana oleh Shenka, dengan dunia kuliner.

“Terima kasih Lin. Kamu sudah siapkan semua keperluan selama di China nanti? Oh iya jangan lupa dengan keperluan Lee You-ssi.” kata Shenka sambil tersenyum sinis ke arah Christ.

“Baik Ma Ma.”

“Lee You-ssi silahkan anda ikut Nona Lin supaya dia bisa memberitahukan apa yang diperlukan untuk perjalanan ke China. Dan…sudahkah anda tahu kamar anda malam ini dirumah ini?” tanya Shenka sambil tersenyum.

“Biar saya yang akan menunjukkan pada Tuan Christ. Mari Tuan Christ ikut dengan saya.” Ajak Lin ramah.

“Tapi…” kata Christ terputus. “Bisakah ditunda nanti saja? Bukankah sekarang saya harus mulai bekerja?” tanyanya tanpa rasa bersalah kearah Shenka.

“Aku akan baik-baik saja Christ Lee You-ssi didalam istana ini yang telah aku huni sejak aku kecil. Aku lebih tahu jalan rahasia disini. Dan kau masih harus banyak belajar tentang istana ini dari Hwang-ssi kalau tidak ingin aku melarikan diri darimu. Paham!” kata Shenka emosi.

Istana yang dimaksud Shenka adalah Istana Tsim Sha Tsui, yang diambil dari bahasa Kanton, salah satu wilayah di China, yang artinya taman musim gugur. Istana ini dimilikinya sejak umur sembilan tahun. Usia dimana seorang putri sudah harus tinggal mandiri dalam istananya sendiri.

“Maaf Goong Ojoo Ma Ma. Saya hanya ingin menjalankan tugas secepatnya. Dan akan berusaha tetap profesional sesuai dengan job’s description saya. Maaf kalau tadi sudah membuat anda tidak nyaman. Saya tahu anda selama ini tidak biasa dengan pengawal pribadi, tapi posisi anda sebagai pewaris tahta nomer lima mewajibkan anda untuk pergi kemanapun dengan pengawal pribadi begitu anda menginjak usia dua puluh lima tahun. Saya harap anda…”

“Cukup. Cukup! Tidak perlu dijelaskan, aku sudah tahu. Sekarang aku ingin tidur. Kau mau ikut juga?” tanya Shenka ketus sambil berjalan meninggalkan mereka berdua dikoridor.





...to be continue...
by c.k.s.

No comments:

Related Posts with Thumbnails